Sabtu, 08 September 2012
Cerpenku : Kenapa Sih Kamu ??
Kenapa sih kamu
“Natasya,hari minggu besok jangan lupa dateng
ya ke rumahku,JANGAN LUPA jam 9 !!!!! kita makan-makan sepuasnya ”
Sebuah
pesan singkat dari Bebby masuk ke handphoneku. Besok ya,,hmmm,,Oya aku
lupa,besok ada acara di rumah Bebby dengan anank-anak. Aku pun membalas pesan
singkatnya,
“OK,pasti
aku dateng J”
Aku,menghempaskan
tubuhku di tempat tidur. Ku pandangi layar handphoneku,kira-kira Niko dateng
gak ya. Aku ingat setahun yang lalu Niko slalu menemaniku jika ada acara
seperti itu,tapi kini boro-boro menemaniku bahkan membalas smskupun ia tak
pernah. Kadang aku rindu masa-masa bersamanya dulu. Tapi entah mengapa kini Niko
berubah,bahkan menemuiku di sekolahpun ia tak pernah.
Niko,,kamu
kemana sih ??? ku pandangi foto Niko
bersamaku yang terpajang cantik dalam figura di atas meja belajarku. Hubunganku
yang tak pernah jelas membuatku galau,tapi setidaknya sebagai sahabat dekatmu
beri aku kabar setiap harinya atau setidaknya balas sms-smsku untukmu.
“Natasya,,!!!”
suara mama yang nyaring membuat lamunanku berhamburan.
“Iya
ma,,,gak perlu teriak gitu kali ma” Aku menghampiri mama dan juga Tian adikku
yang sedang menonton trelevisi.
Aku
duduk dan mencomot sepotong cake yang menggiurkan.
“Na,tadi
tante Irni telvon,katanya dia besok ngajakin kita liburan sekeluarga. Kamu ikut
kan ?” tanya mama.
Whattt
liburan ? Besok ? aduh gimana nih,acara di rumah Bebby juga besok,
“Wah
gimana ya ma,tapi aku ada janji sama temen” jawabku “Apa gak bisa di undur aja
ya ma ?” sambungku kemudian.
“Ya,nggak
lah,acara kamu aja yang di batalin gimana ?”
“wahhh
gak bisa ma,temen-temen uda pada rencanain acara ini jauh-jauh hari ma. Masa
karna aku gak ikut acaranya batal sih ma”
“Ya
terserah kamu,kalau kamu gak mau ikut,biar mama yang pergi dengan Tian.”
Akhirnya
aku melangkahkan kakiku kedalam kamar dengan dengan mulut seperti keong.
Ahhhh
masa aku yang harus gak ikut acara di rumah Bebby sih,gak enak dong sama
Bebbynya. Tapii aku juga pengen ikut mama,kan sekalian liburan juga.
Aku
mengempaskan tubuhku dan mengambil handphoneku, akhirmya aku berniat ingin
memberitau Bebby kalau aku gak akan ikut acara di rumahnya. Tiba-tiba sebelum
aku sempat mengirim pesan pada Bebby,sebuah pesan masuk dan saat aku baca
ternyata Niko. Aku hampir tak percaya,aku berkali-kali membaca sms Niko yang
isinya,
“Na,besok
mau bareng gak ?”
Whatttt,,,Niko
yang selama tiga bulan ini pergi tanpa permisi tiba-tiba dateng tiba-tiba dan
ngajakin aku pergi bareng dia. Wah kesambet apa ni anak,aku kira dia udah lupa punya
sohib kayak aku. Baru setelah sepuluh menit aku baru membalas pesannya dengan
kesan so cuek soalnya aku sebel sama dia,kemana aja dia slama ini.
“Besok ?” tanyaku
“Ya” jawabnya singkat. Sesingkat-singkatnya pesan
yang ia kirim dulu,gak pernah dia sesingkat sekarang ini. Ingin rasanya aku
telvon dia dan aku caci maki dia dan aku lempar hpku ke depan wajahnya,tapii
gakk mungkin kali ya.
Tapi
walau kesal,aku juga pengen banget pergi berdua bareng Niko,akhirnya aku
menerima tawarannya.
Niko
benar-benar aneh,apa sih maunya dia,dulu walaupun gak ada hal penting dia masih
sempet ngajakin aku smsan tapi sekarang. Arrrgghhh kenapa sih lo Niko ???
Keesokan
paginya,,
Setelah
mandi,aku melihat kembali handphoneku,ternyata masih ada,sms Niko bukan mimpi.
Aku
menghampiri mama yang sedang memasak di dapur.
“Ma,Natasya
gak ikut ya ma soalnya Na mau ke rumah Bebby aja sama Niko kok mah” ucapku
sambil senyum-senyum.
“Ohh,sama
Niko. Ngomong-ngomong mama udah lama gak ketemu Niko,emang mau berangkat jam
berapa ?” Tanya mama memastikan
“Jam
9 ma,tapi gak tau Niko jemput jam berapa.”
“Yaudah,ga
papa. Hati-hati ya di jalannya”
“Oke
ma”
Tiba-tiba
hpku bedering,satu pesan masuk.
“Na,aku
bentar lagi nyampe rumah kamu” Niko mengirim pesan.
“Ok,nanti
masuk aja ya mama mau ketemu kamu” aku membalas pesannya. Dan tak ada balasan
lagi.
Suara
motor terdengar,pasti Niko. Aku yang
baru selesai siap-siap,langsung keluar kamar dank u lihat Niko bersama mama.
“Ma
aku berangkat ya” aku berpamitan dan Niko mengikuti.
“Hati-hati”
pesan mama,seiring motor Niko meninggalkan halaman ruamah.
Sepanjang
perjalanan,tak ada yang mengeluarkan suara,paling hanya beberapa pertanyaan
Niko seputar hasil ujian kemarin. Entah mengapa aku merasa canggung dengan Niko
padahal kalau diliat-liat Niko gak ada yang berubah dari cara dia
tersenyum,tertawa,atau berbicara.
Setibanya
di rumah Bebby,baru ada Lina dan Rosa yang sedang membantu merapikan masakan.
“Eh,Na
kamu bareng Niko ?” bisik Rosa saat di dapur
“Hmmm,iya”
jawabku tanpa ekspresi.
“Cieee
ternyata masih kayak dulu ?” goda Rosa padaku
“Apa
sih ? nggak,eh tau gak tu anak tiba-tiba dateng gitu,tiba-tiba sms ngajakin
bareng,yaudah aku terima aja” akhirnya aku menjelaskan dengan wajah kesal
“Eh,Na
hati-hati ya”
“Kenapa?”
aku melihat wajah Rosa yang serius,
“Hmmm
nggak,takut kamu kayak dulu lagi,dulu kan kamu sempet…” Rosa takk melanjutkan
ucapannya.
“Sempet
di buat geer sama dia gitu,dan aku sempet suka sama dia” jawabku
“Iya,aku
takut kamu di bikin galau lagi sama dia. Ya aku fikir setelah Niko jarang
hubungin kamu pasti kamu udah lupain dia dan perasaan kamu.”
“Iya
sih Rosa,tapi aku juga bingung harus gimana,tapi tenang aku gak akan luluh
kayak dulu lagi kok” aku menerangkan semoga saja Rosa percaya kata-kataku.
Memang aku sudah tidak terlalu cengeng seperti dulu tapi aku akui masih ada
sedikit rasa dalam hatiku,tapi semoga saja aku bisa mengendalikannya.
Seharian
itu,aku menghabiskan waktu bersama teman-teman yang lain termasuk Niko,hingga
suatu waktu tak sengaja aku meletakan hpku di samping Niko dan aku sibuk dengan
buku milik Bebby yang kini ada di pangkuanku.
“ya
tergantung orangnya juga sih kalau dia serius pasti dia juga ngomong,,,” ia
melanjutkannya lagi “meth tidur ya mimpi indah” tiba-yiba Niko membacakan satu kalimat di
pesan masukku dari Doni.
“Eh,Niko
gak sopan ah kamu buka-buka pesan orang” gerutuku kesal pada Niko.
Ia
tak mau mengembalikan hpku dan membacakan lagi pesan dari Doni
“Ohhh
jadi Doni” ucapnya,lalu aku rebut hpku.
“Apa
sih,kita Cuma temen.Masih mending ADA YANG MAU NEMENIN AKU SMSan dari pada
orang yang gak pernah bales sms aku” rutukku dengan kesal.
Bukannya
aku tak ingin dia mengetahui pesan-pesan dari Doni tapi aku takutt ia membaca
pesanku yang sebenarnya sedang membicarakan dirinya.
Setelah
acara selesai,aku memutuskan untuk pulang. Entah mengapa hari ini perasaanku
benar-benar tak karuan. Nat,,ayoo smangat jangan mikirin dia,dia Cuma
masalalu,jangan sampe perasaan itu muncul lagi.
Tiba-tiba,
“Hey,ayo
naik” ternyata Niko menawariku tumpangan walau arah rumah aku dan dia
berlawanan arah dan cukup jauh.
“Hah,
kamu ngajakin bareng?”tanyaku
“Iyalah,yaudah
mau gak buruan”
“Hmm,iya
deh”
Akhirnya
aku duduk di boncengan Niko,aku berfikir,ada apa dengan ni anak kadang
baik,kadang nyebelin dan hari ini dia udah mau antar jemput aku. Sepanjang
perjalanan fikiranku tak karuan. Ohh Tuhan,apa yang sebenarnya ia rencanakan
padaku,,
Akhirnya
tibalah di depan rumahku.
“Nik,thanks
ya” aku mengucapkan terimakasih,dan ia hanya tersenyum. “Masuk yu” tawarku
padanya. “Gak usah deh,aku pulang ya.” Jawabnya.
“Hati-hati”
ucapku kemudian seiring motornya yang melaju meninggalkan halaman rumahku dan
ia lagi-lagi hanya tersenyum.
Ahhhh,,,,,hari
yang melelahkan,aku merebahkan tubuhku. Ku ambil hp,dan ku kirimkan sebuah
pesan singkat pada Niko,
“Niko,thanks ya udah di anterin”
Aku
menghela nafas,jujur aku seneng bisa jalan sama Niko,walaupun hanya perjalanan
dari rumahku ke rumah Bebby dan dari rumah Bebby ke rumahku.
Aku
menunggu balasan darinya,lima menit,sepuluh menit,,hingga aku melihat rintikan
hujan turun dari langit hingga hujan bertambah lebat. Ya Tuhan,Niko ! sudah
sampaikah dia di rumah.
Hingga
malam tiba aku masih terus melihat hp ku. Niko kemana lagi kamu,kenapa kamu gak
bales pesan aku.
Hingga
pagi tiba,ia masih tidak menghubungiku.
Dan
hingga hari ini ia masih belum menghubungiku. Apakah kemarin terakhirkalinya di
tahun ini Niko memberikan waktu untuk seharian bersamaku.
Nikoooooo
apaaa siihhh maunyaaa kamu..!!!!!!!
created by : GRG
241211
Cerpenku (Rahasia Hati)
RAHASIA HATI
Raya Putri,
Itulah namaku,aku kini duduk di bangku kelas satu SMA. Aku anak dari dua bersaudara,aku tinggal bersama mama dan adikku. Setelah mama dan papa sepakat untuk bercerai aku merasa duniaku tak secerah dulu. Aku merasa sendiri,tapi akhirnya aku bertemu dengannya yang membuat hidupku berwarna.
Niko Pratama,
Nama itulah yang membuat hidupku penuh warna dan penuh kejutan namun ia juga tak hanya memberiku warna secantik pelangi tapi ia juga memberikan warna kelabu sekelabu awan di musim hujan.
Perkenalanku dengannya adalah sesuatu yang tak pernah aku bayangkan sebelumya. Dia hadir dalam hidupku seperti sebuah mimpi yang terkabulkan menjadi kenyataan. Dan ia adalah kado istimewa yang Tuhan berikan padaku tepat di usiaku yang ke lima belas tahun.
Awalnya aku melihatnya sebagai sosok cowok cool yang ramah pada semua orang. Setiap hari aku melihatnya,aku memperhatikannya.
Hingga suatu saat aku bisa dekat dengannya.
Dan mimpiku itu entah mengapa menjadi kenyataan,kini hari-hariku slalu di sertai dengan kehadiran Niko disisiku. Ia yang memberiku warna dan cahaya dalam kehidupanku.
Perasaanku ini ternyata semakin hari-semakin berkembang. Ada sesuatu yang membuatku nyaman jika berada disinya. Namun aku sadar,aku bukanlah perempuan yang pantas Niko cintai,masih banyak perempuan lain yang pantas untuknya.
“Raya,kemarin aku berkenalan dengan seorang cewek namanya Nella,orangnya cantik banget Ray,kakak kelas kita loh.” Niko menceritakan perkenalannya dengan seorang gaadis,ia sangat semangat menceritakan gadis itu. Entah mengapa hatiku meresa sakit,namun aku tak ingin melihat Niko kecewa maka aku hanya mendengarkan ceritanya dengan bersemangat.
Setiap hari hanya kak Nella yang ia ceritakan,kak Nella,kak Nella dan kak Nella yang ia banggakan. Tapi aku tetap mendengarkan ceritanya,apapun yang ia ceritakan asalkan ia slalu tersenyum di hadapanku dan aku ingin menjadi orang kepercayaanya.
Pernahkah ia memahami isi hatiku ? Itulah kata-kata yang slallu berputar-putar di otakku.
Hingga suatu hari saat pesta ulang tahu sekolah,ia memberikanku kabar yang sama skali tak ingin aku dengar.
“Raya,,” Niko memanggilku dari balik panggung ,aku segera menghampirinya.
“Weyy,rapih bener sih yang mau manggung” pujiku pada Niko yang saat itu mengenakan kemeja bercorak batik dengan celana hitam panjangnya.
“Oh jelas dong,liat ya nanti semua orang akan terpana sama kegantengan Niko Pratama” ujarnya membanggakan diri sendiri. “O ya nanti ambilin foto aku ya sebagus mungkin,Oke !” ia menyerahkan sebuah kamera digital padaku,aku hanya tersenyum melihatnya.
Dan tibalah saat ia dan grup bandnya tampil,
“Good luck ya” kataku sambil mengacungkan jempol untuknya.
Niko,mempunyai sebuah grup band yang ia bentuk bersama teman-temannya.
Anak dari pasangan dokter itu mempunyai jiwa music yang sangat besar.
Seusai acara,Niko mengahpiriku dan taukah apa yang ia katakana,
“Ray,denger ! Hari ini aku mau nembak kak Naella.”
Deg. Sakit hatiku,seolah ada petir di siang bolong. Tak pernah aku membayangkan Niko serius dengan kak Nella,aku fikir Niko hanya iseng dan hanya terkesan pada kak Nella tapi ternyata,,
Pertahananku hampir saja pecah,sakit hati ini membuat air mataku seakan ingin menerobos keluar tapi sekuat tenaga aku tahan bendungan air mata yang hampir tumpah ini. Tuhan kuatkan hamba,aku tak ingin Niko mengetahui isi hatiku ini. Akhirnya,biarlah aku yang merasakan sakit ini asalkan aku terlihat senang di hadapan Niko.
Langkahku gontai meninggalkan halaman sekolah,aku meninggalkan Niko dan beralasan tidak enak badan dan aku harus pulang. Sebelum aku tinggalkan,wajah Niko menunjukan binar kebahagiaan,dan aku tak ingin senyum itu hilang.
Pertahananku pecah,air mataku tumpah sebelum aku meninggalkan sekolah. Aku mencoba berkali-kali menghapus air mataku,tapi semakin ku hapus semakin air mataku membanjiri pipiku.
Tiba-tiba,sebuah suara menghentikan langkahku.
“Raya,,”
Aku cepat-cepat menghapus air mataku. Aku menoleh dan mencari sumber suara,dan seorang laki-laki menghampiriku.
“Kak,Andi” sapaku dengan ekspresi datar.
“Hey,Kamu nangis” Tanya kak Andi,sambil memperhatikan wajahku.
“Gak papa kok kak,cuma pusing dikit”
“Yakin ?” tanyanya serius.
Lalu,dengan sedikit memaksa kak Andi berniat mengantarku pulang. Akhirnya aku pulang dengan kak Andi.
Kak Andi adalah mantan pacarku,hubungan kami dulu hanya dua minggu karena ternyata kak Andi belum resmi putus dengan pacarnya. Sebenarnya bisa di bilang kak Andi menduakanku,tapi setelah mendengar semua penjelasannya aku menerima penjelasan kak Andi. Dan aku menghargai kejujurannya,biasanya hanya sedikit orang yang mau berani jujur seperti kak Andi. Tapi aku tak bisa meneruskan hubungan aku dengannya,aku memilih bersahabat dengannya.
Setibanya di rumah,aku menangis sejadi-jadinya di dalam kamar.
Niko,pernahkah kamu mengerti perasaanku !! Aku menambil fotoku dan Niko di atas meja belajarku dan ku dekap erat-erat.
Aku masih ingat,foto itu aku ambil menggunakan kamera digitalnya. Saat itu,kami berdua sempat berfoto bersama.
Dan akhirnya aku tertidur dengan seragam yang masih menempel di badanku.
Dering hp,membangunkan tidurku. Aku melihat jam ternyata sudah menunjukan pukul tiga sore. Aku mengambil hp dan membukanya ternyata pesan dari Niko,
“Ray,aku jadian sama Kak Nella”
Pesan singkat yang sudah bisa aku tebak sebelumnya,aku hanya menghela nafas aku mencoba menerimanya,walau bagaimanapun Niko adalah sahabatku.
Pagi harinya aku mencoba seceria mungkin.
“Pagi semua,,” sapa ku pada semua yang ada di dalam kelas. Dan aku langsung menyimpan tas di atas meja.
Tiba-tiba Dadang menghampiriku dan menarikku ke luar kelas.
“Eh,Ray. Bener si Niko jadian sama si Nella itu ?” Tanya Dadang dengan wajah seriusnya.
“Tau dari mana kamu ?” tanyaku heran. Tau dari mana Dadang,apa anak-anak yang lain juga sudah tau,tanyaku dalam hati.
“Niko,cerita sama aku” jawabnya dan ia melanjutkan kata-katanya,”Kamu gak apa-apa kan Ray ?”
Tiba-tiba pertanyaan Dadang membuatku resah lagi. Tapi aku berpura-pura biasa saja.
“Ya,aku baik-baik aja Dang kenapa ? ko nanyanya gitu ?” tanyaku kemudian.
“Ray,aku kira di suka sama kamu,tapi ko dia malah jadian sama si Nella itu sih ?”
“Ya mana aku tau, lagipula kak Nella emang lebih pantes ko wat Niko,lagian aku sama Niko cuma temenan.”
“Tapi Ray,kamu suka kan sama Niko” ucap Dadang sambil senyum-senyum
“Nggak ko,kata siapa aku suka sama dia,ngarang luh” elakku.
Aku beranjak meninggalkan Dadang. Aku tau Dadang tau isi hatiku. Selain humoris ia juga sosok sahabat yang bisa mengerti perasaan sahabatnya.
Tak lama,Niko datang dan aku melihat Dadang langsung menghampiri Niko dan entah apa yang mereka obrolkan tapi mudah-mudahan Dadang tidak membawa-bawaku dalam obrolan mereka.
Untuk saat ini hubungan Niko dan kak Nella masih menjadi rahasia,tapi tak lama kemudian berita itu tersebar juga ke anak-anak sekelas.
Pagi itu mereka langsung mencercarku berbagai pertanyaan sebelum Niko datang.
“Raya,bener Niko sama kak Nella,,,,”
“pacaran” jawabku sebelum mereka selesai mengucapkan pertanyaan itu.
“Hah,jadi bener ?” Tanya mereka kompak
“Yupp,,dan mereka jadian tiga hari yang lalu,yaudah ya mending Tanya sama orangnya oke biar jelas” jawabku dengan melirik Niko yang sedang berjalan menuju kelas. Tanpa menunggu aba-aba mereka langsung mengerumuni Niko,aku hanya tersenyum melihatnya.
Memang sedikit berlebihan jika teman-teman yang lain termasuk aku,tidak mempercayai bahwa kak Nella mau nerima cinta Niko. Seorang Nella gitu loh,cewe cantik,tinggi,putih,anak kelas dua itu sudah cukup populer di sekolahku dengan prestasi-prestasinya.
Dari hari ke hari aku mengikuti setiap perkembangan hubungan Niko dan kak Nella,tapi sekarang semua itu sudah aku terima dengan lapang dada walau tak mudah bagiku melupakan perasaan itu, tapi aku bahagia asal sahabatku yang satu ini bahagia.
Suatu hari,saat aku keluar dari halaman sekolah lagi-lagi aku bertemu dengan Ka Andi. Ia tersenyum melihatku dan akupun balas tersenyum. Aku sangat mengagumi ka Andi karna keramahannya itu tapi kupikir kisah aku dan ka Andi hanya kenangan.
Tapi semua itu salah,kak Andi, menghapiriku dan ia menggenggam tanganku,ia berkata
“Raya,izinkan aku tuk mengisi kembali ruang hatimu. Aku tau aku tak pantas lagi untukmu,tapi izinkan aku menghapus semua kesalahanku padamu,beri aku satu kesempatan lagi. Aku sayang kamu”.
Aku hanya terdiam,semua kenangan dulu hadir silih berganti seperti sebuah film yang sedang diputar. Akhirnya aku hanya mampu menganggukan kepala. Saat itu juga,semilir angin saat itu seolah menerpa wajahku,melayangkan semua fikiranku. Tuhan,apa ini jalan yang kau berikan untukku,apa dengan cara ini aku dapat melupakan semua perasaanku pada Niko. Jika ini yang terbaik,aku akan menjalaninya tapi izinkan aku tuk menyimpan rahasia hati ini sebagai kenangan indah yang tak mungkin ku lupakan.
created by : tottot mutz
-03 april 2011-
created by : tottot mutz
-03 april 2011-
Langganan:
Postingan (Atom)