RAHASIA HATI
Raya Putri,
Itulah namaku,aku kini duduk di bangku kelas satu SMA. Aku anak dari dua bersaudara,aku tinggal bersama mama dan adikku. Setelah mama dan papa sepakat untuk bercerai aku merasa duniaku tak secerah dulu. Aku merasa sendiri,tapi akhirnya aku bertemu dengannya yang membuat hidupku berwarna.
Niko Pratama,
Nama itulah yang membuat hidupku penuh warna dan penuh kejutan namun ia juga tak hanya memberiku warna secantik pelangi tapi ia juga memberikan warna kelabu sekelabu awan di musim hujan.
Perkenalanku dengannya adalah sesuatu yang tak pernah aku bayangkan sebelumya. Dia hadir dalam hidupku seperti sebuah mimpi yang terkabulkan menjadi kenyataan. Dan ia adalah kado istimewa yang Tuhan berikan padaku tepat di usiaku yang ke lima belas tahun.
Awalnya aku melihatnya sebagai sosok cowok cool yang ramah pada semua orang. Setiap hari aku melihatnya,aku memperhatikannya.
Hingga suatu saat aku bisa dekat dengannya.
Dan mimpiku itu entah mengapa menjadi kenyataan,kini hari-hariku slalu di sertai dengan kehadiran Niko disisiku. Ia yang memberiku warna dan cahaya dalam kehidupanku.
Perasaanku ini ternyata semakin hari-semakin berkembang. Ada sesuatu yang membuatku nyaman jika berada disinya. Namun aku sadar,aku bukanlah perempuan yang pantas Niko cintai,masih banyak perempuan lain yang pantas untuknya.
“Raya,kemarin aku berkenalan dengan seorang cewek namanya Nella,orangnya cantik banget Ray,kakak kelas kita loh.” Niko menceritakan perkenalannya dengan seorang gaadis,ia sangat semangat menceritakan gadis itu. Entah mengapa hatiku meresa sakit,namun aku tak ingin melihat Niko kecewa maka aku hanya mendengarkan ceritanya dengan bersemangat.
Setiap hari hanya kak Nella yang ia ceritakan,kak Nella,kak Nella dan kak Nella yang ia banggakan. Tapi aku tetap mendengarkan ceritanya,apapun yang ia ceritakan asalkan ia slalu tersenyum di hadapanku dan aku ingin menjadi orang kepercayaanya.
Pernahkah ia memahami isi hatiku ? Itulah kata-kata yang slallu berputar-putar di otakku.
Hingga suatu hari saat pesta ulang tahu sekolah,ia memberikanku kabar yang sama skali tak ingin aku dengar.
“Raya,,” Niko memanggilku dari balik panggung ,aku segera menghampirinya.
“Weyy,rapih bener sih yang mau manggung” pujiku pada Niko yang saat itu mengenakan kemeja bercorak batik dengan celana hitam panjangnya.
“Oh jelas dong,liat ya nanti semua orang akan terpana sama kegantengan Niko Pratama” ujarnya membanggakan diri sendiri. “O ya nanti ambilin foto aku ya sebagus mungkin,Oke !” ia menyerahkan sebuah kamera digital padaku,aku hanya tersenyum melihatnya.
Dan tibalah saat ia dan grup bandnya tampil,
“Good luck ya” kataku sambil mengacungkan jempol untuknya.
Niko,mempunyai sebuah grup band yang ia bentuk bersama teman-temannya.
Anak dari pasangan dokter itu mempunyai jiwa music yang sangat besar.
Seusai acara,Niko mengahpiriku dan taukah apa yang ia katakana,
“Ray,denger ! Hari ini aku mau nembak kak Naella.”
Deg. Sakit hatiku,seolah ada petir di siang bolong. Tak pernah aku membayangkan Niko serius dengan kak Nella,aku fikir Niko hanya iseng dan hanya terkesan pada kak Nella tapi ternyata,,
Pertahananku hampir saja pecah,sakit hati ini membuat air mataku seakan ingin menerobos keluar tapi sekuat tenaga aku tahan bendungan air mata yang hampir tumpah ini. Tuhan kuatkan hamba,aku tak ingin Niko mengetahui isi hatiku ini. Akhirnya,biarlah aku yang merasakan sakit ini asalkan aku terlihat senang di hadapan Niko.
Langkahku gontai meninggalkan halaman sekolah,aku meninggalkan Niko dan beralasan tidak enak badan dan aku harus pulang. Sebelum aku tinggalkan,wajah Niko menunjukan binar kebahagiaan,dan aku tak ingin senyum itu hilang.
Pertahananku pecah,air mataku tumpah sebelum aku meninggalkan sekolah. Aku mencoba berkali-kali menghapus air mataku,tapi semakin ku hapus semakin air mataku membanjiri pipiku.
Tiba-tiba,sebuah suara menghentikan langkahku.
“Raya,,”
Aku cepat-cepat menghapus air mataku. Aku menoleh dan mencari sumber suara,dan seorang laki-laki menghampiriku.
“Kak,Andi” sapaku dengan ekspresi datar.
“Hey,Kamu nangis” Tanya kak Andi,sambil memperhatikan wajahku.
“Gak papa kok kak,cuma pusing dikit”
“Yakin ?” tanyanya serius.
Lalu,dengan sedikit memaksa kak Andi berniat mengantarku pulang. Akhirnya aku pulang dengan kak Andi.
Kak Andi adalah mantan pacarku,hubungan kami dulu hanya dua minggu karena ternyata kak Andi belum resmi putus dengan pacarnya. Sebenarnya bisa di bilang kak Andi menduakanku,tapi setelah mendengar semua penjelasannya aku menerima penjelasan kak Andi. Dan aku menghargai kejujurannya,biasanya hanya sedikit orang yang mau berani jujur seperti kak Andi. Tapi aku tak bisa meneruskan hubungan aku dengannya,aku memilih bersahabat dengannya.
Setibanya di rumah,aku menangis sejadi-jadinya di dalam kamar.
Niko,pernahkah kamu mengerti perasaanku !! Aku menambil fotoku dan Niko di atas meja belajarku dan ku dekap erat-erat.
Aku masih ingat,foto itu aku ambil menggunakan kamera digitalnya. Saat itu,kami berdua sempat berfoto bersama.
Dan akhirnya aku tertidur dengan seragam yang masih menempel di badanku.
Dering hp,membangunkan tidurku. Aku melihat jam ternyata sudah menunjukan pukul tiga sore. Aku mengambil hp dan membukanya ternyata pesan dari Niko,
“Ray,aku jadian sama Kak Nella”
Pesan singkat yang sudah bisa aku tebak sebelumnya,aku hanya menghela nafas aku mencoba menerimanya,walau bagaimanapun Niko adalah sahabatku.
Pagi harinya aku mencoba seceria mungkin.
“Pagi semua,,” sapa ku pada semua yang ada di dalam kelas. Dan aku langsung menyimpan tas di atas meja.
Tiba-tiba Dadang menghampiriku dan menarikku ke luar kelas.
“Eh,Ray. Bener si Niko jadian sama si Nella itu ?” Tanya Dadang dengan wajah seriusnya.
“Tau dari mana kamu ?” tanyaku heran. Tau dari mana Dadang,apa anak-anak yang lain juga sudah tau,tanyaku dalam hati.
“Niko,cerita sama aku” jawabnya dan ia melanjutkan kata-katanya,”Kamu gak apa-apa kan Ray ?”
Tiba-tiba pertanyaan Dadang membuatku resah lagi. Tapi aku berpura-pura biasa saja.
“Ya,aku baik-baik aja Dang kenapa ? ko nanyanya gitu ?” tanyaku kemudian.
“Ray,aku kira di suka sama kamu,tapi ko dia malah jadian sama si Nella itu sih ?”
“Ya mana aku tau, lagipula kak Nella emang lebih pantes ko wat Niko,lagian aku sama Niko cuma temenan.”
“Tapi Ray,kamu suka kan sama Niko” ucap Dadang sambil senyum-senyum
“Nggak ko,kata siapa aku suka sama dia,ngarang luh” elakku.
Aku beranjak meninggalkan Dadang. Aku tau Dadang tau isi hatiku. Selain humoris ia juga sosok sahabat yang bisa mengerti perasaan sahabatnya.
Tak lama,Niko datang dan aku melihat Dadang langsung menghampiri Niko dan entah apa yang mereka obrolkan tapi mudah-mudahan Dadang tidak membawa-bawaku dalam obrolan mereka.
Untuk saat ini hubungan Niko dan kak Nella masih menjadi rahasia,tapi tak lama kemudian berita itu tersebar juga ke anak-anak sekelas.
Pagi itu mereka langsung mencercarku berbagai pertanyaan sebelum Niko datang.
“Raya,bener Niko sama kak Nella,,,,”
“pacaran” jawabku sebelum mereka selesai mengucapkan pertanyaan itu.
“Hah,jadi bener ?” Tanya mereka kompak
“Yupp,,dan mereka jadian tiga hari yang lalu,yaudah ya mending Tanya sama orangnya oke biar jelas” jawabku dengan melirik Niko yang sedang berjalan menuju kelas. Tanpa menunggu aba-aba mereka langsung mengerumuni Niko,aku hanya tersenyum melihatnya.
Memang sedikit berlebihan jika teman-teman yang lain termasuk aku,tidak mempercayai bahwa kak Nella mau nerima cinta Niko. Seorang Nella gitu loh,cewe cantik,tinggi,putih,anak kelas dua itu sudah cukup populer di sekolahku dengan prestasi-prestasinya.
Dari hari ke hari aku mengikuti setiap perkembangan hubungan Niko dan kak Nella,tapi sekarang semua itu sudah aku terima dengan lapang dada walau tak mudah bagiku melupakan perasaan itu, tapi aku bahagia asal sahabatku yang satu ini bahagia.
Suatu hari,saat aku keluar dari halaman sekolah lagi-lagi aku bertemu dengan Ka Andi. Ia tersenyum melihatku dan akupun balas tersenyum. Aku sangat mengagumi ka Andi karna keramahannya itu tapi kupikir kisah aku dan ka Andi hanya kenangan.
Tapi semua itu salah,kak Andi, menghapiriku dan ia menggenggam tanganku,ia berkata
“Raya,izinkan aku tuk mengisi kembali ruang hatimu. Aku tau aku tak pantas lagi untukmu,tapi izinkan aku menghapus semua kesalahanku padamu,beri aku satu kesempatan lagi. Aku sayang kamu”.
Aku hanya terdiam,semua kenangan dulu hadir silih berganti seperti sebuah film yang sedang diputar. Akhirnya aku hanya mampu menganggukan kepala. Saat itu juga,semilir angin saat itu seolah menerpa wajahku,melayangkan semua fikiranku. Tuhan,apa ini jalan yang kau berikan untukku,apa dengan cara ini aku dapat melupakan semua perasaanku pada Niko. Jika ini yang terbaik,aku akan menjalaninya tapi izinkan aku tuk menyimpan rahasia hati ini sebagai kenangan indah yang tak mungkin ku lupakan.
created by : tottot mutz
-03 april 2011-
created by : tottot mutz
-03 april 2011-
wuiiiihhh...
BalasHapus